Terapi Keluarga sudah mempunyai sejarah yang panjang dan efektif dalam bidang kesehatan jiwa. Di bidang terapi dan rehabilitasi ketergantungan narkoba penerapan terapi keluarga berangkat dari suatu paradigma bahwa semua masalah yang terjadi di dalam keluarga merupakan hasil interaksi sosial dalam suatu sistem. Artinya, bila seorang anak menjadi pecandu, maka kondisi ini merupakan reaksi terhadap perilaku anggota keluarga lain, atau sebaliknya, perilaku pecandu akan mempengaruhi anggota keluarga lainnya.
Dengan demikian, bila di dalam suatu keluarga ada anggota keluarga yang menjadi pecandu, maka seluruh keluarga juga perlu ditangani. Keterlibatan keluarga dalam treatment dan rehabilitasi ketergantungan narkoba merupakan suatu keharusan. Pendekatan terapi keluarga berbeda dengan terapi yang konvensional terletak pada fokus terapi. Pada praktek terapi keluarga yang konvensional fokus terapi adalah pada unit keluarga sedangkan pada terapi dan rehabilitasi ketergantungan narkoba fokus terapi adalah pecandu. Keterlibatan keluarga diperuntukkan untuk menunjang keberhasilan terapi.
Tujuan dari terapi keluarga adalah :
Menyediakan informasi tentang adiksi dan dampak terhadap sistem keluarga.
Menciptakan lingkungan yang aman dan dapat diterima oleh keluarga untuk membahas masalah yang dihadapi.
Membantu klien dan keluarganya agar dapat lebih terbuka dalam ekspresi bermacam perasaan seperti malu, takut, sedih
Membimbing klien dan keluarganya untuk keluar dari perilaku disfungsional
Memfasilitasi keluarga untuk menyelesaikan masalah dan memiliki tujuan yang realistis
Membantu klien dan keluarga dalam komunikasi sehingga mereka dapat berinteraksi dengan cara yang lebih konstruktif dan saling membantu
Referensi : Terapi Keluarga dan Penanganan Ketergantungan Narkoba (Tri Iswardhani, 2008)
Saturday, March 12, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment