Thursday, March 3, 2011

Memahami psikologis survivor/penyintas = Belajar memahami diri sendiri

Bencana alam/sosial di negara kita, seakan silih berganti berdatangan, belum usai satu bencana muncul bencana baru, air mata belum kering, berganti air mata yang lain berjatuhan, belum lagi luka terobati muncul luka baru. Belum usai semburan lumpur, muncul banjir dimana-mana, muncul gempa bumi,muncul badai, muncul tanah longsor, muncul tsunami, balik lagi gempa lagi, datang lagi banjir lagi, terus berganti seiring bergantinya tahun.

Akibatnya akan muncul ketidakseimbangan kondisi psikologis pada penyintas seperti fungsi pikiran, perasaan dan tingkah laku. Beberapa gejala lainnya muncul seperti terkejut, menyesal, menyalahkan diri, berduka, cemas, kehilangan orientasi, sering teringat-ingat pada peristiwa yang dialami meskipun tidak ingin mengingatnya dan mimpi buruk.

Penting sebagai catatan bahwa “semua gejala itu pada masa awal setelah bencana merupakan reaksi yang wajar”.

Apa yang dirasakan penyintas/survivor secara umum setelah bencana terjadi ?
Secara umum bisa dilihat :
1. Kerap kali merasa kehilangan, hilang keamanan dan keselamatan 2. Membutuhkan perlindungan dari kondisi traumatis 3. Memperoleh informasi dan pemahaman yang akurat tentang keselamatan diri 4. Ingin mendapatkan pemenuhan kebutuhan dasar untuk tetap survive 5. Ketika mendapatkan perhatian mulai menurunnya perasaan tidak nyaman 6. Ingin mendapatkan stabilisasi ketika masih ada reaksi negatif yang kuat 7. Kehilangan orientasi dan kesimbangan dalam beraktivitas sehari-hari 8. Hilangnya kenyamanan 9. Ingin dekat dengan orang yang familiar dan dapat dipercaya 10. Mendapatkan dukungan saat menghadapi situasi sulit 11. Dapat mengurangi ketidakpastian 12. Ketrampilan untuk menghadapi pengalaman sulit 13. Bimbingan untuk membantu pemulihan 14. Kesempatan untuk membantu penyintas lainnya 15. Mendapatkan rujukan untuk proses pemulihan 16. Layanan dukungan lainnya

So, ketika ada bencana, apa yang bisa kita lakukan? Setelah 1 menit/ 1 jam, sebenarnya banyak yang bisa kita lakukan. Ya! sesuai yang kita miliki.. Dari kebutuhan yang diperlukan sampai pada membangkitkan harapannya lagi. Satu hal lagi, perlu menyiapkan diri dengan kepribadian yang utuh, penguasaan diri yang baik, tenang, dapat berpikir dengan jernih, mampu bereaksi secara tepat dan cepat, serta memiliki energi positif yang cukup, sebelum terjun ke lapangan.

Referensi : Materi PFA Insan Parahita & Artikel PFA Puskris UI (2009).
PFA*(Psychological First Aid)

No comments: