Sunday, February 27, 2011

Prilaku Patologis


Menurut Yasraf (1998). bahwa warna-warni budaya kontemporer yang disuguhkan penuh dengan cahaya gemerlapan, kesenangan, kegairahan, keterpesonaan dan harapan, namun dibalik semua itu berdampak pada keacuhan moralitas, disorganisasi social dan menghilangnya nilai spiritual.

Masyarakat yang kompleks, sebagai produk dari kemajuan teknologi, mekanisasi dan industrialisasi yang memunculkan banyak masalah social, konflik, kecemasan, dan pola tingkah laku menyimpang. Persimpangan dan pergumulan beberapa kebudayaan berdampak pada konflik social, konflik budaya, sehingga mengakibatkan kecemasan, ketegangan dan ketakutan masyarakat, situasi yang demikian ini akan berdampak pada mudahnya anggota masyarakat mengembangkan tingkah laku patologis, bahkan timbul kelompok dan komunitas yang terpecah-pecah, masing-masing mentaati norma dan peraturannya sendiri-sendiri, (Kartini Kartono : 2001).

Penyakit sosial berupa kemiskinan, kejahatan dan pengangguran yang melanda Indonesia masih besar.

Menurut Kartini, realitas seperti tersebut di atas masyarakat Indonesia (terutama yang hidup di kota metropolitan) yang memiliki beragam nilai, dan latar belakang kebudayaan berpeluang besar mengalami disorganisasi social, bahkan mengidap perilaku patologis.

No comments: