Thursday, February 24, 2011

Poros Waktu

Pusaran waktu itu dimana? Apakah terletak di pergantian hari? Apakah terpusat dari keistimewaan resonansinya? Apakah tergeletak dimana saja, kemudian kita yang mewarnai waktu itu?

Ada yang bilang waktu terus mengalami pengulangan, berputar pada poros keseharian, atau waktu bagaikan air yang mengalir dan tak akan pernah terjadi pengulangan, terus berjalan, dan berjalan, melalui jalannya sendiri, sampai pada muara dan melebur menjadi satu dengan air laut, air yang terasa asin dan tak pernah kering.

Terus yang benar yang mana? Waktu adalah pengulangan atau waktu terus berjalan tanpa henti, wahh… kalau itu aku gak tau bang..!! sahut tukang becak, sambil menyeruput kopi hitamnya. Tapi kalau menurut ane sih, bukan masalah benar atau salah, tapi bagaimana cara memahaminya, toh.. sama-sama gak ngerti hakikat.

Iya yah, sahut supir angkot, sambil meletakkan pisang gorengnya yang tinggal ujugnya. Sering pemahaman itu berbeda, tergantung konteksnya, tergantung cara pandangnya, untuk apa ya? memperebutkan kebenarannya, terus klo benar kenapa? Apakah ada jaminan benar selamanya? Kagak mungkin kang.. apakah dipake untuk menghakimi yang berbeda, toh dunia kalau ada panorama warna ternyata untuk memperindah keelokan citra tuhan sendiri.
Ngomong apa kang.. ora ngerti aku, ayo narik lagi aja.. cerutus sopir yang lainnya.

No comments: