Sunday, February 20, 2011
Mental Health (“sehat “ mental) vs Mental Disorder (mental “terganggu”)
Sepanjang hidup manusia, tak pernah sepi dari persoalan-persoalan hidup, masalah, tekanan dan bencana. Deretan panjang gejala sosial (baca : bencana akibat keculasan manusia) & alam yang ada di negeri ini mengindikasikan, persoalan yang kita hadapi tidaklah ringan. Dari akar individual, berubah menjadi persoalan keluarga, berubah menjadi problem komunitas atau sebaliknya dari ketidak seriusan penguasa, berpengaruh pada kehidupan golongan, merembes pada komunitas lebih kecil lainnya sampai pada tingkat keluarga.
Ukurannya beragam, mulai ringan, sedang dan sangat berat. So, dari cara merespon persoalan inilah akan diketahui mana seseorang yang memiliki indikasi “sehat” dengan “terganggu”.
... “Individu mampu berespon secara tepat pada tuntutan kehidupan sehari hari, menggunakan seluruh potensi/kemampuannya dapat berfungsi dengan baik”. Salah satu indikasi sehat, Iswadhani, (2008), dengan gambaran : memiliki perasaan berharga, mengontrol diri, kaya rasa humor, kreatif, memecahkan masalah, dapat memelihara kesejahteraan (memenuhi kebutuhan) diri, ..........
Sebaliknya indikasi terganggu “abnormal”, perlu adanya analisa yang cukup mendalam. Bukan sekedar melihat permukaan, prilaku atau ucapan belaka bahkan pandangan masyarakat luas. Memberikan label atau penilaian, kerap kali cukup berbahaya. Apalagi label pada remaja dan anak-anak, seperti : “nakal”, “malas”, “memalukan”, “hina” dan seterusnya. Ada efek negatif yang cukup mendalam, meski seseorang itu telah menjadi dewasa. So, berhati-hati dengan melabelkan sesuatu.
Labels:
Kesehatan Mental
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment